Bandung Underground
Telah berlubang telinga bibir hidung sampai putingmu
Tindikan merata, pierching dimana mana Bertingkah acuh lepas bebas tinggalkan semua rintangan Kau tinggalkan beban peresetan orang menilai Kau buka bajumu berlukis tattoo sampai lehermu Penuh dengan warna, anggap kanvas biasa Mamakai cela kuku hitam rambut tataan asal Ku pikir tak apa, angkat jempol ku punya Pernah ku temui musik punk melodic core oi kulalui Mereka semua menyatu musik bandung ku takan pilah pilih Setiap kaki melangkah kau kan lihat mouwhak dimana-mana Jangan kau menilai salah persetan buat yang menilai dia gila.. Mereka yakni teman-teman ku Ekspresikan semuanya tanpa rasa ragu Kau ingin bergabung ikut bersatu Anggap semuannya buta berpikir gila Tanpa… kau merasakan terpaksa.. |
|
Waktuku Belum Terlambat
Pernah terlintas ini di benak kita
Semua dihati ingin kita miliki Tanpa meminta anggapku orang kaya Nihil terjadi untuk di akhir nanti Lihat jutawan mereka memakai dasi Lihat selebriti teken disana sini Dan ku hanyalah anggap mereka sampah Yang tak berguna dunia melihat kita Dan semua berjalan ku tetap berjuang Sampai satu waktu ku melangkah maju Segenap terhenti itu hanya ilusi Kutetap berdiri.. Waktuku belum terlambat (waktuku belum terlambat) Untuk ungkapkan semua (ungkapkan isi dihati) Kan ku buat dunia seakan tertawa Waktu ku belum terlambat… |
|
Jangan Bilang
Jangan bilang aku ga pernah peduli Jangan bilang aku disana mengingkari
Jelas mata ini melihat sebuah api Jangan bilang aku ga pernah peduli Dengar, suari ini, serak basah gundah Teruraikan nada gelisah Mata penuh Tanya, benar emosimu Kepadaku… Suara nada tinggi, lemah yang kau punya Teruraikan sebuah curiga Hingga, satu masa satu kalimat mu atur emosiku.. Selama ini, ku tak pernah berdusta walau kau jauh entah Jiwa ini, mengajakmu kesana Curiga yang kau punya… Jiwa yang lemah Kau telah tercabiknya Curiga terbentuk di otakmu Hilangkan itu.. Kumasih disini tetapkan naluri Kumasih seperti yang kau tahu Buktikan janji yang kau takuti.. |
|